Belum banyak manfaat pare
untuk ibu hamil yang dikenal dengan pasti. Meskipun rasanya pahit, pare
mempunyai banyak penggemar. Pare mengandung nutrisi yang berguna bagi
kesehatan. Tapi pare tidak disarankan dikonsumsi oleh ibu hamil sebab dicurigai
bisa memicu pendarahan dan kelainan pada bayi dalam kandungan.
Di Indonesia, pare
yang mempunyai nama Latin Momordica charantia ini umum diolah dalam masakan
atau dimakan sebagai lalapan. Pare yang juga acap kali disebut ‘paria’ dikenal
sebagai tanaman herbal, sebab buah, daun, bji, sampai akar pare mempunyai
manfaat dan bisa diolah sebagai obat tradisional.
Manfaat Pare
Sudah semenjak lama pare
diandalkan sebagai tanaman herbal yang berguna bagi kesehatan. Buah yang dalam
bahasa Inggris disebut bitter melon ini memang kaya akan nutrisi. Pare
mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin B1, B2, B3, dan folat.
Kecuali itu, buah ini juga mengandung berjenis-jenis mineral, seperti zat besi,
kalsium, kalium, seng, magnesium, dan fosfor. Tak ketinggalan karbohidrat,
antioksidan, dan serat.
Manfaat pare yang
paling terkenal yakni menurunkan gula darah. Sebagian studi menampilkan bahwa
mengkonsumsi pare bisa menurunkan gula darah dan kadar HbA1c (pemeriksaan untuk
memantau kadar gula darah selama periode tertentu) pada penderita diabetes
ragam 2. Pare mengandung senyawa kimia yang berperan seperti insulin, sehingga
bisa menurunkan gula. Akan melainkan, ada pula studi lain yang mengungkapkan
bahwa pare tidak mempunyai imbas signifikan sebagai pengobatan diabetes. Karena
itu, manfaat pare yang satu ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Kecuali itu, pare juga diduga mempunyai manfaat sebagai
berikut:
Menyelesaikan gangguan pencernaan
Rasanya yang pahit membuat pare diandalkan menyelesaikan
konstipasi. Tapi, efek samping pare bisa
memicu rasa mulas dan memperparah gejala maag.
Melawan infeksi
Pare bisa dipakai
untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh kuman, seperti Streptobaccilus, E.
coli, Salmonella, Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas.
Meningkatkan imunitas pada penderita HIV dan kanker
Menurut studi, pare
bisa menstimulus cara kekebalan tubuh untuk melawan virus seperti HIV. Studi
juga menampilkan bahwa pare mempunyai sifat antikanker. Ekstrak dari buah pare
bisa menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Tapi masih diperlukan
penelitian klinis lebih lanjut untuk menentukan dosis aman, efek samping, serta
efektivitas pare dalam mengobati situasi tersebut.
Mengurangi peradangan pada penyakit liver
Tapi suatu penelitian di laboratorium, antioksidan pada pare nampak mampu mengikat radikal
bebas dan mengurangi peradangan pada penyakit hati. Tapi efek ini masih perlu
diteliti lebih lanjut pada manusia.
Menurunkan kolestrol buruk (LDL) dan meningkatkan kolestrol
baik (HDL)
Pada tes yang dikerjakan kepada hewan tes yang diberi ekstrak
pare selama 30 hari, terjadi
penurunan kolesterol buruk (LDL) dan peningkatan kolestrol baik (HDL).
Menurunkan berat badan
Pada studi yang juga dikerjakan pada hewan tes, pare menampilkan imbas pada penurunan
berat badan. Kecuali itu, pare juga diandalkan bisa menyelesaikan batu ginjal,
psoriasis, dan bisul kulit, serta luka. Tapi data tersebut belum terkonfirmasi
dengan penelitian yang cermat dan terpercaya. Di balik manfaatnya, perlu juga
diperhatikan sekiranya konsumsi pare berlebihan dalam bentang panjang tidak
disarankan. Bahan natural apa pun tidak senantiasa aman sekiranya dikonsumsi
berlebihan.
Keamanan Pare untuk Ibu Hamil
Pare memang dikenal berguna, melainkan buah satu ini tidak
disarankan dikonsumsi ibu hamil, baik diolah dalam masakan maupun dimakan
seketika. Senyawa kimia dalam pare diduga bisa memicu perdarahan pada rahim
sehingga menimbulkan keguguran. Ibu menyusui juga tidak disarankan mengkonsumsi
pare, sebab zat aktif di dalamnya
bisa ditransfer pada bayi via ASI.
Sejauh ini penelitian yang membahas bahaya dan manfaat pare untuk ibu hamil masih
minimal. berharap mengonsumsinya selama
kehamilan, sebaiknya konsultasikan lebih dulu pada dokter pakar kandungan.
No comments:
Post a Comment